RSS
Facebook
Twitter

Rabu, 14 Juni 2017


Sebagai mahasiswa Teknik Elektro tingkat akhir, saya menulis ini karena saya baru sadar betapa kerennya jurusan ini. Lebih dari itu, banyak ilmu yang baru ku kuasai di akhir-akhir semester tua ini hingga rasanya masa semester mudaku dulu hal yang ku pelajari memang bermanfaat, namun masih kurang terarah. Untuk itu, buat kalian yang masih baru menjadi bagian dari Teknik Elektro, mau mendaftar di jurusan Teknik Elektro atau yang sudah lama menjadi mahasiswa Teknik Elektro namun belum sadar betapa kerennya jurusan ini, silakan dibaca

Sedikit bercerita mengenai latar belakangku. Sebelum kuliah di Teknik Elektro, saya berasal dari SMA jurusan IPA yang tentu saja merasa minder dengan kebanyakan kawan yang dulunya berasal dari SMK elektro entah dari cabang Audio Video, Elektronika Industri, atau cabang jurusan elektronika lainnya. Hingga keminderanku ini membuatku berfikir untuk mencari sesuatu yang lain yang membuat diriku lebih special dari kawan lainnya.

Singkat cerita, aku menjadi bagian dari organisasi EneRC FT UNNES yang bergerak di bidang kepenulisan ilmiah. Disini point pentingnya adalah aku menjadi ikut termotivasi oleh kakak kakak keren yang sangat mengayomi dan menginspirasi hingga akhirnya pada tahun kedua aku berhasil ikut kompetisi karya ilmiah pertamaku di Universitas Brawijaya, dan hebatnya langsung Juara 2 tingkat Nasional!

Semenjak saat itu, aku menjadi ketagihan untuk menulis karya ilmiah. Jujur di benak tujuan utama bukan sekedar piala, namun bisa mendapat relasi sebanyak mungkin dan merasakan iklim kampus tujuan serta tentu saja tempat wisata yang ada di sekitar kampus tersebut. FYI, ketika kita lolos seleksi proposal untuk lomba ke kampus lain, pasti kampus akan mendanai kita setidaknya untuk transportasi kesana. Alhasil beberapa kota berhasil ku jejaki dengan gratis berkat menulis karya ilmiah, seperti Jakarta, Banten, Surabaya, Malang, Solo, Makassar, Riau dan Pontianak.

Banyak cerita yang kudapatkan memang dari petualangan-petualangan tersebut. Namun sedihnya, kebanyakan dari lomba yang ku ikuti hanya sekedar menjadi finalis tanpa membawa piala. Hingga aku sendiri menyebut diriku sendiri ‘spesialis finalis’ karena setiap tulisanku rasanya mudah sekali untuk menembus 10 besar nasional. Menurutku, kekuatan utama dari tulisanku adalah dari tata bahasa, rujukan, logika berfikir, pengembangan dan inovasi gagasan. Namun ketika semua itu dipresentasikan di depan juri, salah satu faktor terbesar dari kegagalanku adalah ide yang ku tulis kurang aplikatif.

Sebagai mahasiswa Teknik Elektro, jujur aku malu.

Mahasiswa Teknik seharusnya menghasilkan ide gagasan yang aplikatif. Untuk itu, jika kalian mahasiswa Teknik Elektro, please jangan lakukan kesalahan yang sama yang pernah ku lakukan ini. Sebagai mahasiswa tingkat akhir, masa ku menjadi mahasiswa tak banyak lagi, sekarang giliran kalian untuk meraup gelar juara sebanyak-banyaknya dan buat bangga lingkungan kalian.

Caranya?

Beberapa kawan Teknik Elektro dari kampus lain banyak menjuarai lomba tersebut, bahkan ada anak SMA yang mewakili Indonesia di ajang Young Inventor Award dengan membuat alat yang mampu mendeteksi jenis sampah dengan sensor buatannya sendiri. Sumpah, itu Elektro banget.

Sebagai mahasiswa baru Teknik Elektro khususnya satu hal yang wajib kalian bisa adalah belajar Arduino. Dengan ini ide-ide gila kalian akan menjadi lebih aplikatif dan akan banyak hal-hal yang kalian bisa raih dengan belajar Arduino ini. Di toko-toko banyak buku-buku yang mengajarkan tentang Arduino bener-bener dari nol. Buku bisa didapat dengan membeli seharga 50.000 atau jika tidak bisa cari di perpustakaan jika ingin tidak mengeluarkan biaya. Kemudian Arduino Uno versi Chlone dengan perlengkapan lain seperti lampu LED, Potensiometer, Buzzer, Sensor LM35 dan lain-lain bisa didapat dengan harga kurang lebih 100.000 saja sudah cukup untuk menguasai teori dasar Arduino. Dan aku salah satu orang yang menyesal tak belajar Arduino dari awal semester.

Dengan Arduino apa yang bisa kalian buat?

Di lingkungan sekitar kita banyak aplikasi yang kita buat dari arduino, contohnya saja lampu bangjo, lampu kedip-kedip, portal kereta api, pengisian pom bensin. Dalam aplikasi nyatanya tentu saja semua itu tidak menggunakan arduino dikarenakan beberapa hal. Namun dengan belajar arduino kalian bisa membuat semua itu menjadi nyata.

Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa contoh aplikasi arduino dari kawan-kawan yang berhasil juara atau menurutku cukup keren aplikasinya:

  1. Portal khusus untuk Bus Trans Jakarta di jalur busway untuk menghalangi selain Bus Trans Jakarta masuk ke jalur busway > Hanya dengan menambahkan RFID yang dihubungkan ke portal bisa diprogram bahwa portal hanya terbuka otomatis ketika Bus Trans Jakarta saja yang lewat. 
  2. Deselarasion otomatis pada mobil untuk menghindari kecelakaan > dengan menggunakan sensor jarak yang di program ketika jarak tertentu roda mobil akan langsung mengerem.
  3. Pendeteksi cairan infus ketika akan habis > dengan menggunakan sensor berat (load cell) yang bisa di setting dengan berat tertentu akan menghidupkan actuator. Tinggal actuator nya mau dibuat apa, ntah alarm, dari buzzer yang biasanya paling banyak digunakan, otomatis meng-sms atau memberikan peringatan ke suster jaga juga bisa. Setelah belajar Arduino kalian harus belajar lebih lanjut mengenai sensor dan actuator.

Setelah menguasai arduino saya sarankan bisa belajar lebih lanjut menggunaka Raspberry-Pi. Alat ini aplikasi lebih-lebih luas lagi dibanding Arduino.   

Untuk itu, jika kalian mengaku mahasiwa Teknik Elektro. Manfaatkan masa mudamu sebaik mungkin. Ayo ciptakan karya karya terbaik untuk menjadi solusi bagi permasalahan bagi bangsa ini.

0 komentar:

Posting Komentar