Sebagai mahasiswa Teknik Elektro
tingkat akhir, saya menulis ini karena saya baru sadar betapa kerennya jurusan
ini. Lebih dari itu, banyak ilmu yang baru ku kuasai di akhir-akhir semester
tua ini hingga rasanya masa semester mudaku dulu hal yang ku pelajari memang
bermanfaat, namun masih kurang terarah. Untuk itu, buat kalian yang masih baru
menjadi bagian dari Teknik Elektro, mau mendaftar di jurusan Teknik Elektro
atau yang sudah lama menjadi mahasiswa Teknik Elektro namun belum sadar betapa
kerennya jurusan ini, silakan dibaca
Sedikit bercerita mengenai latar
belakangku. Sebelum kuliah di Teknik Elektro, saya berasal dari SMA jurusan IPA
yang tentu saja merasa minder dengan kebanyakan kawan yang dulunya berasal dari
SMK elektro entah dari cabang Audio Video, Elektronika Industri, atau cabang
jurusan elektronika lainnya. Hingga keminderanku ini membuatku berfikir untuk
mencari sesuatu yang lain yang membuat diriku lebih special dari kawan lainnya.
Singkat cerita, aku menjadi
bagian dari organisasi EneRC FT UNNES yang bergerak di bidang kepenulisan
ilmiah. Disini point pentingnya adalah aku menjadi ikut termotivasi oleh kakak
kakak keren yang sangat mengayomi dan menginspirasi hingga akhirnya pada tahun
kedua aku berhasil ikut kompetisi karya ilmiah pertamaku di Universitas
Brawijaya, dan hebatnya langsung Juara 2 tingkat Nasional!
Semenjak saat itu, aku menjadi
ketagihan untuk menulis karya ilmiah. Jujur di benak tujuan utama bukan sekedar
piala, namun bisa mendapat relasi sebanyak mungkin dan merasakan iklim kampus
tujuan serta tentu saja tempat wisata yang ada di sekitar kampus tersebut. FYI,
ketika kita lolos seleksi proposal untuk lomba ke kampus lain, pasti kampus
akan mendanai kita setidaknya untuk transportasi kesana. Alhasil beberapa kota
berhasil ku jejaki dengan gratis berkat menulis karya ilmiah, seperti Jakarta,
Banten, Surabaya, Malang, Solo, Makassar, Riau dan Pontianak.
Banyak cerita yang kudapatkan
memang dari petualangan-petualangan tersebut. Namun sedihnya, kebanyakan dari
lomba yang ku ikuti hanya sekedar menjadi finalis tanpa membawa piala. Hingga
aku sendiri menyebut diriku sendiri ‘spesialis finalis’ karena setiap tulisanku
rasanya mudah sekali untuk menembus 10 besar nasional. Menurutku, kekuatan
utama dari tulisanku adalah dari tata bahasa, rujukan, logika berfikir,
pengembangan dan inovasi gagasan. Namun ketika semua itu dipresentasikan di
depan juri, salah satu faktor terbesar dari kegagalanku adalah ide yang ku
tulis kurang aplikatif.
Sebagai mahasiswa Teknik Elektro, jujur aku malu.
Mahasiswa Teknik seharusnya
menghasilkan ide gagasan yang aplikatif. Untuk itu, jika kalian mahasiswa
Teknik Elektro, please jangan lakukan kesalahan yang sama yang pernah ku
lakukan ini. Sebagai mahasiswa tingkat akhir, masa ku menjadi mahasiswa tak
banyak lagi, sekarang giliran kalian untuk meraup gelar juara
sebanyak-banyaknya dan buat bangga lingkungan kalian.
Caranya?
Beberapa kawan Teknik Elektro
dari kampus lain banyak menjuarai lomba tersebut, bahkan ada anak SMA yang
mewakili Indonesia di ajang Young Inventor Award dengan membuat alat yang mampu
mendeteksi jenis sampah dengan sensor buatannya sendiri. Sumpah, itu Elektro
banget.
Sebagai mahasiswa baru Teknik
Elektro khususnya satu hal yang wajib kalian bisa adalah belajar Arduino.
Dengan ini ide-ide gila kalian akan menjadi lebih aplikatif dan akan banyak
hal-hal yang kalian bisa raih dengan belajar Arduino ini. Di toko-toko banyak
buku-buku yang mengajarkan tentang Arduino bener-bener dari nol. Buku bisa
didapat dengan membeli seharga 50.000 atau jika tidak bisa cari di perpustakaan
jika ingin tidak mengeluarkan biaya. Kemudian Arduino Uno versi Chlone dengan
perlengkapan lain seperti lampu LED, Potensiometer, Buzzer, Sensor LM35 dan
lain-lain bisa didapat dengan harga kurang lebih 100.000 saja sudah cukup untuk
menguasai teori dasar Arduino. Dan aku salah satu orang yang menyesal tak
belajar Arduino dari awal semester.
Dengan Arduino apa yang bisa
kalian buat?
Di lingkungan sekitar kita banyak
aplikasi yang kita buat dari arduino, contohnya saja lampu bangjo, lampu
kedip-kedip, portal kereta api, pengisian pom bensin. Dalam aplikasi nyatanya
tentu saja semua itu tidak menggunakan arduino dikarenakan beberapa hal. Namun
dengan belajar arduino kalian bisa membuat semua itu menjadi nyata.
Untuk lebih jelasnya, berikut
beberapa contoh aplikasi arduino dari kawan-kawan yang berhasil juara atau
menurutku cukup keren aplikasinya:
- Portal khusus untuk Bus Trans Jakarta di jalur busway untuk menghalangi selain Bus Trans Jakarta masuk ke jalur busway > Hanya dengan menambahkan RFID yang dihubungkan ke portal bisa diprogram bahwa portal hanya terbuka otomatis ketika Bus Trans Jakarta saja yang lewat.
- Deselarasion otomatis pada mobil untuk menghindari kecelakaan > dengan menggunakan sensor jarak yang di program ketika jarak tertentu roda mobil akan langsung mengerem.
- Pendeteksi cairan infus ketika akan habis > dengan menggunakan sensor berat (load cell) yang bisa di setting dengan berat tertentu akan menghidupkan actuator. Tinggal actuator nya mau dibuat apa, ntah alarm, dari buzzer yang biasanya paling banyak digunakan, otomatis meng-sms atau memberikan peringatan ke suster jaga juga bisa. Setelah belajar Arduino kalian harus belajar lebih lanjut mengenai sensor dan actuator.
Setelah menguasai arduino saya
sarankan bisa belajar lebih lanjut menggunaka Raspberry-Pi. Alat ini aplikasi
lebih-lebih luas lagi dibanding Arduino.
Untuk itu, jika kalian mengaku
mahasiwa Teknik Elektro. Manfaatkan masa mudamu sebaik mungkin. Ayo ciptakan
karya karya terbaik untuk menjadi solusi bagi permasalahan bagi bangsa ini.




0 komentar:
Posting Komentar