Kebumen, 21-22 May 2016 became the first time for me to
visit the Kebumen City, one of little
city in Central Java.
Adalah Amanah Menjadi Surveyor Bidik Misi dan Banding UKT
untuk beberapa adik kelas yang mengajukannya menjadi alasan utama kaki ini
menginjakkan kaki disana. Karena tidak tau daerah tersebut saya pun menggajak
kawan yang berasal dari Kebumen untuk membantu menjalankan amanah ini, dan
beruntungnya dia (Eko Budi Wibowo) menerima ajakan saya ini.
Selama 2 hari menjalankan amanah disana banyak orang yang
saya temui, setidaknya 9 orang tua murid saya temui. Beberapa diantaranya telah
berhasil menginspirasi saya pribadi untuk lebih mensyukuri hidup ini.
Banyak pelajaran yang dipetik diantaranya dari salah seorang
ibu yang sudah kurang lebih 2 tahun menjanda. Kami bisa merasakan kejujuran dan
ketulusan dari seorang ibu yang telah berhasil mengantarkan anaknya menuju
kesuksesan diantaranya ada yang menjadi guru, pekerja di krakatau steel dsb
namun karena ibu tersebut janda dan tidak bekerja agak aneh ketika mendapat UKT
sebesar 5 juta rupiah makanya beliau mengajukan banding. Saya rasa kejujuran
hati dan ketulusan ini yang telah mengantarkan anak-anak beliau menuju gerbang
kesuksesan.
Cerita inspiratif tak hanya datang dari ibu, dari siswa pun
ada beberapa. Ketika kami coba bertanya ke tetangga terkait kepribadian calon
penerima beasiswa bidik misi ini juga banyak tetangga yang membanggakan
anak-anak tersebut. Betapa hati saya berbunga karena calon penerima beasiswa
ini insyaallah benar-benar calon genarasi penerus bangsa yang bisa diandalkan.
Meskipun saya bukan penerima beasiswa ini. Saya benar-benar
bisa merasakan kalau beasiswa ini benar-benar akan bermanfaat buat para
penerimanya meskipun juga muncul kotroversi beberapa penerima beasiswa ini
kurang tepat sasaran. Toh itu mereka sendiri yang akan mempertanggung
jawabkannya dihadapan sang pencipta.
So, Do what you love, love what you do.



0 komentar:
Posting Komentar